Rabu, 28 Maret 2012

TYPHOIDA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.      Latar Belakang
Typhoid merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat kuman salmonela typhosa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Penyakit ini banyak terjadi di masyarakat ekonomi rendah tapi tidak menutup kemungkinan di kalangan ekonomi tinggi.

1.2.      Maksud dan Tujuan
Penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus ini adalah untuk membandingkan antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan pelaksanaan di lapangan dan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis sehingga memungkinkan bagi pihak yang membutuhkan. Adapun tujuannya adalah :
1.2.1.Tujuan Umum
Untuk   mendapatkan   gambaran   secara umum tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa typhoid.
1.2.2.      Tujuan Khusus:          
1.      Pengkajian pada klien dengan typhoid
2.            Penegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan typhoid
3.            Perencanaan tindakan pada klien typhoid
4.            Pelaksanaan tindakan perawatan pada klien typhoid
5.            Evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
6.            Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien typhoid

1.3.      Ruang Lingkup
Pencegahan dan penanganan pada penyakit typhoid perlu disosialisasikan di setiap lapisan masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi angka moralitas dan morbilitas di masyarakat dalam makalah ini akan diuraikan mengenai :
1.            Definisi typhoid
2.            Penyebab typhoid
3.            Diagnosa keperawatan pada typhoid
4.            Rencana tindakan
5.            Evaluasi

1.4        Metode Penulisan
Makalah berupa asuhan keperawatan pada klien dengan typhoid disusun berdasarkan :
1.            Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung pada pihak yang bersangkutan.
2.            Mengumpulkan dan menilai data secara teoritis




















BAB II
TINJAUAN TEORITIS


2.1.      Pengertian

Typhoid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman atau basil salmonela typhosa yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar kuman tersebut.

2.2.      Penyebab/etiologi

Basil typhus yang disebut salmonela typhosa, ebertha typhosa. Sifat salmonela atau morfologi : Jenis kuman/basil gram negatif ukuran 4 x 0,5 mikron tidak berspora, sangat aktif bergerak, mempunyai flagel panjang, dapat hidup di luar tubuh manusia beberapa tahun dan bila kondisi kurang baik akan berkembang lagi.

2.3.      Fatofisiologis

1.      Kuman masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan perantara makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman typhus.
2.            Sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung
3.            Sebagian masuk melalui dinding gastrointestinal, di sana terjadi penyebaran yg paling cepat dan masuk ke dalam pembuluh darah
4.            Bakteri membuat lokalisasi pada kelenjar limphe pada selaput mukosa dari dinding usus halus dan berkembang biak.
5.            Terjadi pembengkakan menyeluruh dari kelenjar limphe terjadi kerusakan dan mengelupas yang meninggalkan luka yang bersih dalam selaput mukosa.
6.            Kuman selanjutnya masuk ke dalam jaringan beberapa organ tubuh, misalnya terutama pada limphe, usus kandung empedu, kadang sampai ke hati.
7.            Kemungkinan besar menyebar ke daerah peritonium dan menyebabkan perporasi yang menyebabkan peritoritis.
8.            Demam pada typhoid disebabkan karena salmonela typhosa dan endotoksinnya merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

2.4.      Masa Tunas

10-14 hari atau 1-2 minggu tergantung dari jumlah kuman yang masuk.

2.5.   Pengobatan/Therapi

1.      Perawatan
2.            Diet
3.            Obat




















BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.N DENGAN DIAGNOSA SUSP. TYPOID DI RUANG XI RS. DUSTIRA


Tanggal masuk            : 27 Desember 2003
Tanggal dikaji             : 29 Desmeber 2003
No. Register                : 1828/XI/2002

3.1.      PENGKAJIAN

A..    Biodata

Nama                                 : Tn. N
Umur                                 : 30 Tahun
Jenis kelamin                     : Laki-laki
Pendidikan                        : SMU
Pekerjaan                           : TNI-AD
Kesatuan                           : Armed 4
Agama                               : Islam
Suku bangsa                      : Sunda – Indonesia
Status                                : Kawin          
Alamat                              : Asrama Kesatuan Armed 4
Diagnosa                           : Susp. Typhoid

B.     Riwayat Kesehatan Sekarang

·               Alasan masuk rumah sakit
         Sejak + 1 minggu yang lalu klien mengeluh pusing-pusing dan sakit pada bagian perut disertai panas yang tinggi dan tidak turun-turun, kemudian klien dibawa berobat ke Rumah Sakit Dustira dan ternyata harus dirawat.
·               Keluhan utama
         Klien mengeluh bahwa abdomen bagian bawah terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum disertai pusing-pusing dan panas badan yang tinggi dan disertai demam.
·               Keluhan pada saat didata
         Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen terutama usus dan kepala pusing apabila banyak melakukan aktivitas dan nyeri akan berkurang apabila istirahat dengan berbaring. Keluhan ini dirasakan apabila melakukan aktivitas sehingga klien terihat lemas dan melakukan segala aktivitasnya harus dibantu oleh keluarganya.

C.     Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang berat sampai dirawat di rumah sakit.

D.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada riwayat penyakit yang berat sampai dirawat di Rumah Sakit.

E.     Struktur Keluarga
Klien merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, sudah menikah serta mempunyai seorang anak perempuan yang masih bayi.        

 












         Keterangan :
                                                Laki-laki
 

                                                Perempuan
 

                                                Klien

                                                Hubungan pernikahan

Tinggal serumah         

Hubungan keluarga
F.      Data Biologis




G.     Pemeriksaan fisik
1.      Keadaan umum
·         Kesadaran                      : compos mentis
·         Klien tampak lemas dan lemah, wajah klien tampak meringis
·         TTV                    TD       : 100/80 mmHg
                                 N         : 88 x/menit
                                 S          : 38,50C
                                 R         : 20 x/menit
                                 BB       : 55 kg
                                 TB       : 168 cm
2.      Kepala, leher dan axilla
·         Kepala  :
a.       Simetris, tidak terdapat lesi, masa maupun nodul
b.      Rambut berwarna hitam dan lurus pendek
c.       Rambut tampak berminyak dan kotor
d.      Rambut rontok
·         Leher :
a.       Tidak ada lesi, nodul maupun masa
b.      Bentuk simetris, trakhea di tengah tidak ada pembengkakan tyroid
·         Axilla                
a.       Tampak kotor, berbulu
b.      Tidak terdapat lesi, nodul maupun masa
c.       KGB tidak terjadi pembesaran
3.      Mata
·         Konjungtiva    : Tidak anemis, warna pink
·         Pupil                :  Isokhor
·         Sklera              : N. ikhterik
·         Penglihatan     : Bisa membaca normal dalam jarak 30 cm
4.      Telinga
·         Bentuk simetris kanan-kiri, berukuran sama
·         Posisi spina sejajar dengan sudut mata
·         Daun telinga keras, kulit lembut, tidak terdapat lesi, benjolan/masa
·         Keadaan telinga agak kotor dan serumen
·         Dapat mendengkur suara bisikan
5.      Hidung
·         Bentuk hidung simetris kanan-kiri
·         Tidak terdapat sekret, lendir, polip maupun sumbatan dan pendarahan
·         Nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maxillaris
·         Dapat mencium bau dan membedakannya
6.      Mulut dan Faring
·         Bibir kering berwarna coklat
·         Mukosa mulut berwarna pink, lembab
·         Gigi berjumlah 32 buah dan tidak terdapat caries
·         Warna gigi putih kekuning-kuningan
·         Lidah simetris, berwarna putih, terdapat sedikit lesi dan agak kotor
·         Tonsil tidak adanya pembesalan, uvula posisi di tengah dan berwarna pink
7.      Dada
·         Rongga thorax   : Bentuk simetris, kulit permukaan thorax berwarna coklat muda tidak terdapat lesi. ptekie, nodul, maupun masa, tidak terdapat nyeri tekan
·         Paru-paru            : Expansi paru simetris
·         Jantung               : Letak jantung dengan batas kiri : MCL ICS, dan batas kanan : LMSD  atas : 1csII                                      
8.      Abdomen
·         Abdomen lembut dan datar
·         Hepar tidak teraba dan tidak terdapat nyeri tekan
·         Limpa tidak teraba membesar dan tidak ada nyeri tekan


9.      Extremitas atas dan bawah
·         Kekuatan otot kaki dan tangan pada derajat ke-5 (dapat mengangkat dan menahan tekanan dari perawat)
·         Tidak terdapat oedema
·         Kekuatan otot     5      5
                               5      5
H.     Data Psikologis
1.      Status emosi
   Agak labil dan cepat marah, klien tidak dapat menerima penyakitnya.
2.            Konsep diri
   Agak terganggu oleh penyakitnya
3.            Gaya berkomunikasi
   Klien dapat berkomunikasi dengan 2 arah dengan baik. Dalam menjawab setiap pertanyaan klien menggunakan bahasa verbal,  klien terbuka dalam mengungkapkan perasaannya.

I.       Aspek Sosial
Pola Interaksi klien menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Keluarga klien mengatakan bahwa klien memiliki banyak teman di lingkungan rumahnya dan dikantornya.

K.     Data Spiritual
Klien adalah seorang penganut agama Islam yang berusaha untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dan klien selalu berusaha dan berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.

L.     Theraphy
1.      Kemicetin     : 4 x 1 gr
2.      Paracetamol  : 3 x 1 gr
3.      Vit B com    : 3 x 1 gr
4.      RL infusan   : 20 tts/mnt
5.      Bedrest
M.    Data Penunjang
1.      HB                           : 14,7  
2.      Leko                         :  8,3   
3.      Trombosit                 : 450   
4.      Hematokrit               : 32     
5.      SGOT                       : 66
6.      SGPT                       : 30
7.      Ureum                      : 35
8.      Kreatinin                  : 0,6

3.2.      ANALISIS DATA

  

Prioritas masalah
1.      Gangguan keseimbangan suhu tubuh/hypertermia sehubungan dengan adanya infeksi salomonela typhosa.
2.            Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan adanya anoreksia dan mual.
3.            Gangguan pola kebutuhan istirahat dan tidur sehubungan dengan demam.

3.3.   DIAGNOSA KEPERAWATAN





3.4.   RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

       

 



3.5.   TINDAKAN DAN EVALUASI

3.6.   CATATAN PERKEMBANGAN

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1.      Kesimpulan
Penyakit typoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman salmonella typhosa, melalui makanan atau minuman yang tercemar kuman. Adapun gejala dan tanda klinik typoid berupa suhu badan lebih dari 37, badan panas, mual muntah, nadi cepat dan panas tersebut disebut typioid apabila panasnya lebih dari 7 hari.

4.2.      Saran
Setelah mengetahui kesimpulan dari perubahan masalah ini, maka penulis menyarankan pencegahan dan penanganan pada typoid yaitu :
Ø   Cegah pencemaran dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Ø   Segera lakukan tindakan pada klien dengan typoid
Ø   Memberikan pendidikan pada klien dengan typoid dan keluarga atau masyarakat










DAFTAR PUSTAKA


1.            Perawatan Pasien V A, FKPP SPK Se-Jawa Barat, Bandung, 1996.

2.            Priko Wilson , Pathofisiology Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 4, Buku Kedokteran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar