Senin, 30 April 2012

SISTEM SARAF



A.    Fungsi Sistem Saraf
Beberapa fungsi sistem saraf, diantaranya :
a.       Sebagai pengatur kegiatan tubuh
b.      Menanggapi rangsang
c.       Mentransmisi suatu respon terhadap stimulasi
B.     Saraf Kranial dan Fungsinya
Ada 12 saraf kranial, yaitu :
a.       Saraf kranial I, yaitu olfactorius. Berfungsi sebagai saraf penciuman.
b.      Saraf kranial II, yaitu opticus. Berfungsi sebagai saraf penglihatan.
c.       Saraf kranial III, yaitu okulomotorius. Berfungsi untuk mengatur pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa.
d.      Saraf kranial IV, yaitu trochealis. Berfungsi mengatur gerak bola mata ke bawah.                                          
e.       Saraf kranial V, yaitu trigeminus. Berfungsi untuk membentuk saraf sensorik utama pada wajah, rongga nasal dan rongga oral. Saraf ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu saraf optalmik, saraf maksilaris dan saraf mandibular.
f.       Saraf kranial VI, yaitu abdusen. Berfungsi mengatur pergerakan mata ke lateral.
g.      Saraf kranial VII, yaitu fasialis. Berfungsi untuk mengatur pemgecapan, salvias, lakrimasi dan pergerakan otot wajah.  
h.      Saraf kranial VIII, yaitu vestibulocochlearis. Vestibular berfungsi untuk keseimbangan dan cochlearis berfungsi untuk pendengaran.
i.        Saraf kranial IX, yaitu glossofaringeus. Berfungsi mengatur pengecapan, sensasai lain di lidah, salvias dan menelan.
j.        Saraf kranial X, yaitu vagus. Berfungsi untuk mengatur proses menelan, mermonitor kadar oksigen dan karbondoksida dalam darah, memonitor tekanan darah.
k.      Saraf kranial XI, yaitu aksesorius. Berfungsi mengatur produksi suara di laring, pergerakan kepala dan bahu.
l.        Saraf kranial XII, yaitu hipoglosus. Berfungsi mengatur pergerakan lidah saat bicara, merngunyah.           
C.     Meningen
Meningen adalah lapisan pembungkus otak yang merupakan bagian terluar dari otak. Meningen terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
a.       Durameter, yaitu bagian terluar. Durameter merupakan lapisan periosteum tulang tengkorak, lapisan yang kuat dan lapisan fibrosa yang mengandung pembuluh darah.
b.      Arachnoid, yaitu lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan jaringan ikat dan tidak mengandung pembuluh darah.
c.       Piameter, yaitu lapisan paling dalam yang bersentuhan langsung dengan otak. Piameter ini berfungsi untuk menyuplai darah pada otak.
Antara durameter  bagian dalam dengan arachnoid terdapat rongga subdural.   
D.    Mekanisme Gerak Refleks
Refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu. Gerak refleks biasanya disebabkan oleh rangsangan tertentu yang mengejutkan atau menyakitkan. Mekanisme gerak refleks adalah sebagai berikut :
Rangsangan              reseptor            neuron sensori           sumsum tulang belakang  neuron motor             efektor.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar